Surakarta, (Magang, 30/5) – Satu mahasiswa Teknik Industri telah selesai mengikut program magang BUMN batch pertama pada pertengahan bulan Juni ini. Satu mahasiswa tersebut bernama Prasetiyo Leksono Nur Widodo, merupakan mahasiswa angkatan 2016 dan satu-satunya mahasiswa dari Teknik Industri yang mengikuti Program Magang Mahasiswa Bersertifikat yang diadakan oleh Forum Human Capital Indonesia (FHCI).
Awal mula informasi mengenai kegiatan PMMB diperoleh dari pamflet yang disebarkan di akun official Instagram Universitas Muhammadiyah Surakarta. Alasan Pras-sapaan mahasiswa tersebut-ingin berpartisipasi dengan program ini karena ingin merasakan bagaimana dunia kerja secara langsung dan menuntut ilmu sebanyak-banyaknya dengan pembelajaran berbasis praktik.
Program Magang Bersertifikat BUMN diadakan dengan maksud untuk menjawab tantangan SDM BUMN di masa yang akan datang, menciptakan SDM unggul dengan kompetensi yang memumpuni melalui pemagangan di BUMN dan mencetak SDM yang berdaya saing global.
PMMB dibagi menjadi 2 (dua) jenis pelaksanaan, yaitu:
- Magang Bersertifikat Kompetensi: Mahasiswa melaksanakan pemagangan sesuai dengan kompetensi Bidang (Posisi) yang menjadi persyaratan untuk menduduki posisi tsb selama 6 (enam) bulan, Peserta Magang akan melaksanakan Uji Kompetensi sesuai dengan Kompetensi Bidang pada akhir masa pemagangan yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Nasional.
- Magang Bersertifikat Industri: Mahasiswa melaksanakan pemagangan sesuai dengan Project yang diberikan oleh pihak Industri selama 6 (enam) bulan, Peserta magang dinyatakan selesai mengikuti pemagangan setelah menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang telah di tentukan, yang kemudian di akui oleh pihak Industri dengan mengeluarkan Sertifikat Industri sesuai dengan Project tersebut.
Program ini melibatkan Forum Human Capital Indonesia (FHCI), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta dengan tahap pelaksanaan sebagai berikut:
- Pra Pelaksanaan
Pada tahapan ini adalah berbagai macam bentuk persiapan untuk mendukung pelaksanaan, hal yang paling dominan dilakukan adalah mengumpulkan jumlah posisi magang yang tersedia di BUMN dan jumlah mahasiswa yang siap untuk melaksanakan program pemagangan, termasuk proses seleksi yang dilakukan oleh pihak PTN/S, Mou program, dan match-up data posisi magang. - Pelaksanaan
Tahapan ini adalah tahapan inti program di mana data mahasiswa yang sudah melewati tahap seleksi dan didukung oleh kerjasama antar pihak, Mahasiswa mulai melaksanakan proses pemagangan di BUMN hasil match-up dengan workplan yang sudah ditentukan. - Sertifikasi
Tahapan ini adalah thapan akhir program, di mana Mahasiswa yang telah melaksanakan proses pemagangan, dinyatakan siap untuk dilakukan uji kompetensi atau dinyatakan telah menyelesaikan pekerjaan magangnya, yang kemudian bisa dilanjutkan ke proses sertifikasi.
Syarat yang perlu diajukan untuk mengikuti program tersebut antara lain:
- Surat Keterangan Catatan Kepolisisan (SKCK)
- Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)
- Surat Pernyataan bersedia magang selama 6 bulan
- CV
- Transkrip Nilai dan KRS
Setelah melampirkan persyaratan pendaftaran, maka berikutnya menunggu pengumuman hasil seleksi sekaligus hasil match-up lokasi magang sesuai dengan jurusan mahasiswa. Dengan basik Teknik industri yang dimilikinya, Pras mendapatkan lokasi pemagangan di BUMN Perum Perhutani bagian unit Perhutani Pine Chemical Industry (PPCI) yang berlokasi di Pemalang, Jawa tengah, dengan jenis Magang Bersertifikat Industri.
Tanggung jawab Pras selama magang berlangsung adalah melakukan magang kerja sesuai dengan workplan yang sudah disepakati oleh pementor. Secara umum kegiatan Pras selama magang mengacu pada workplan yaitu antara lain:
- Proses Produksi Pabrik Gondorukem dan Terpentine
- Sistem Utility dan Pendukung Pabrik Gondorukem dan Terpentine
- Sistem Quality Control Pabrik Gondorukem dan Terpentine
- Proses Produksi Pabrik Derivat Terpentine
- Sistem Utility dan Pendukung Pabrik Derivat Terpentine
- Sistem Quality Control Pabrik Derivat Terpentine
Selain pekerjaan yang tercantum di dalam workplan, Pras juga bertanggung jawab menyelesaikan tugas khusus yang diberikan selama magang berlangsung, tugas khusus yang diberikan kepada Pras yaitu melakukan penelitian dan meningkatkan produktivitas kinerja mesin dalam melakukan proses produksi. Kemudian seluruh kegiatan mengacu pada workplan dan juga tugas khusus dicantumkan di dalam laporan akhir magang.
Dalam menjalankan tugasnya PPCI memiliki cukup banyak bagian dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Selain tanggung jawab yang tercantum di dalam workplan, Pras juga diberikan hak akses untuk belajar di setiap bagian, antara lain bagian pemasaran, bagian riset dan pengembangan, bagian PPIC, bagian stufing, dan lainnya.
Setiap 2 bulan sekali dilakukan evaluasi oleh mentor untuk melihat sejauh mana perkembangan magang berlangsung, dan apa saja yang sudah dipelajari.
Pras mengatakan sangat bersyukur karena diberikan kesempatan untuk mengikuti program PMMB karena program tersebut cukup menjadi sampel bagi Pras bagaimana kondisi dunia kerja berlangsung. Implementasi ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah juga diterapkan meskipun terdapat banyak masalah yang cukup kondisional. Beberapa kegiatan produksi masih menggunakan cara-cara yang tradisional, sehingga mahasiswa tidak boleh terpaku pada ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah, akan tetapi harus lebih fleksibel terhadap masalah yang ada, dari sinilah sense of engineering mahasiswa teknik industri dapat dibangun.
Selain ilmu pengetahuan Pras mengatakan bahwa hal yang tidak kalah pentingnya adalah life skill. Selama proses magang berlangsung, Pras harus berbaur dengan lingkungan baru yang betul-betul memerlukan life skill yang baik, mengganti kebiasaan sebagai mahasiswa dan mempelajari bagaimana budaya kerja di dalam perusahaan berlangsung, penyesuaian waktu kerja per hari, dan menjalin hubungan yang baik dengan karyawan lainnya.
Selama magang Pras diberikan tempat tinggal dan juga fasilitas kantor untuk melakukan aktifitas kerja. Selain itu hal positif yang Pras dapatkan adalah, bahwa suara dan saran yang diberikan Pras diakui dan didengar. Ketika magang, Pras mengusulkan beberapa saran yang didengar dan ditindaklanjuti oleh pihak Manager, sebagai contoh dilakukannya modifikasi mesin karena performa mesin cukup rendah, usulan form work order baru yang memfokuskan pada waktu kerusakan mesin secara spesifik, dan juga pengajuan sistem pemeliharaan mesin berbasis kondisi.
Harapan Pras kedepannya akan ada lebih banyak lagi program magang seperti PMMB ini, karena selain membangun mental mahasiswa untuk siap terjun di dunia kerja, program-program magang seperti ini juga memberikan banyak pengalaman positif serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dan mengabdi di perusahaan-perusahaan untuk kemajuan negara Indonesia.